Blogger Jateng

Burung Raja Udang

 Hai Sobat Burung!! Bagaimana kabar kalian semua. Semoga kabarnya baik dan sehat semua ya. Amin... Pada kali ini saya akan membahas artikel tentang Burung Raja Udang. Adakah kalian yang sudah tau burung ini? Yuk kita simak pembahasan singkat berikut ini.





Burung Raja Udang (Tengkek Udangini memiliki nama ilmiah Alcedines. Makanan dari burung ini adalah ikan kecil, katak dan jangkrik. Burung ini biasanya dapat ditemukan ditepi sungai. Adapun ciri-ciri dari burung ini adalah memiliki mulut merah, badan coklat, punggung hingga ekor berwarna biru, kaki merah


Raja Udang Biru


Burung Raja Udang Biru ini memiliki ciri-ciri : mulut hitam, leher - dada hingga perut berwarna coklat keputihan,  kepala – punggung – sayap hingga ekor berwarna biru dan kaki berwarna orange.



Raja Udang Merah


Hasil gambar untuk burung raja udang
Burung Raja Udang Merah

Burung Raja Udang Merah ini menghabiskan banyak waktunya untuk bertengger dan mencari makan di tepian sungai atau tambak ikan. Burung ini biasa bersarang di lubang – lubang tanah dan lubang pohon. Biasanya menghasilkan telur 2 – 3 butir. Burung ini memiliki bulu berwarna merah dan paruhnya merah juga.

Burung hidup serta tumbuh biak pada sebagian besar habitat darat serta pada 7 daratan, sampai menggapai koloni ekstrem mereka pada koloni perkembangbiakan Petrel Salju sampai pada ketinggian 440 km( 270 mi) di pedalaman Antartika. Diversitas paling tinggi burung ada di daerah tropis. Ini pula telah dipikirkan tadinya kalau keragaman paling tinggi burung merupakan hasil dari tingkatan spesiasi di wilayah tropis, bagaimanapun riset terkini menciptakan spesiasi tingkatan paling tinggi di lintang besar yang diimbangi dengan tingkatan kepunahan lebih besar daripada di wilayah tropis. Sebagian familia burung sudah menyesuaikan diri terhadap kehidupan baik di lautan dunia serta pada diri mereka, dengan sebagian spesies burung laut tiba ke darat cuma buat berkembangbiak serta sebagian penguin sudah tercatat menyelam sampai kedalaman 300 m( 980 ft).

Banyak spesies burung yang sudah membangun populasi perkembangbiakan di daerah mereka yang diintroduksi oleh manusia. Sebagian introduksi memanglah disengaja; contohnya Puyuh Biasa, diintroduksi ke segala dunia bagaikan burung buruan. Yang lain sebab ketidaksengajaan, semacam pembuatan populasi Parkit Pendeta liar di sebagian kota di Amerika Utara sehabis pelarian mereka dari penangkaran. Sebagian spesies, tercantum Kuntul Kerbau, Karakara Kepala- kuning serta Kakatua Galah, mempunyai sudah menyebar secara natural melampaui rentang asli mereka bagaikan aplikasi agrikultural yang membuat habitat baru mereka yang cocok.

Sebagian besar burung menempati bermacam posisi dalam ekologi. Sedangkan sebagian burung universal yang lain menempati tempat yang sangat spesial di habitatnya ataupun bersumber pada di mana letak tipe makanannya terletak. Apalagi di dalam suatu habitat tunggal, semacam hutan, zona ini dapat dihuni oleh bermacam tipe burung yang bermacam- macam, dengan sebagian spesies hidup dalam hutan kanopi, sebagian di dasar kanopi itu sendiri, dan sebagian yang yang lain dalam dalam hutan itu sendiri. Burung yang hidup di dekat perairan biasanya mencari santapan dengan memancing, memakan tumbuhan, serta membajak santapan hewan lain. Burung pemangsa mengkhususkan diri pada mencari hewan ataupun burung lain.

Sebagian burung yang memakan sari bunga, berfungsi dalam penyerbukan bunga serta banyak burung yang memakan buah pula memainkan kedudukan berarti dalam penyebaran biji. Burung- burung penyerbuk acapkali silih tergantung serta berdampingan dengan tanaman, serta dalam sebagian permasalahan kadangkala peristiwa cuma terdapat spesies burung tertentu yang hingga ke dalam nektarnha serta cuma ialah penyerbuk primer/ tunggal dari spesies bunga tertentu.

Nah itu tadi pembahasan singkat tentang Burung Raja Udang, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian ya. Terima kasih sudah berkunjung. 

Posting Komentar untuk "Burung Raja Udang"